Filum Echinodermata
Kelas Asteroidea
(Bintang laut)
BINTANG
LAUT
Teman-teman
tahu yang namanya bintang bukan? Ternyata bintang tidak hanya ada di langit
lho. Di laut pun ada bintang. Namanya bintang laut. Tapi keduanya sangat
berbeda. Bedanya, bintang laut bukan benda langit melainkan seekor hewan.
Bintang laut, dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan starfish dalam bahasa latin dikenal dengan sebutan Acanthaster planci . Hewan ini sangat jauh hubungannya dengan
ikan. Bintang laut merupakan hewan invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) yang
termasuk dalam filum Echinodermata , dan kelas Asteroidea .
Bintang laut, walaupun dalam bahasa Inggris ia
dikenal dengan sebutan starfish,
hewan ini sangat jauh hubungannya dengan ikan. Bintang laut merupakan hewan invertebrata yang termasuk dalam filum Echinodermata, dan kelas Asteroidea.
Bintang
laut
adalah hewan invertebrata yang bergerak bebas dengan menggunakan kaki-kaki
tabungnya, merayap sepanjang dasar laut dalam kecepatan yang cukup rendah untuk
kebanyakan spesies.
Bintang
laut adalah
hewan dari filum Echinodermata,.. Mereka berjalan di dasar laut dengan
menggunakan lengan fleksibel mereka untuk bergerak. Bintang ular umumnya
memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60
cm (2 kaki) pada spesimen terbesar.Ada sekitar 1.500 spesies bintang ular yang
hidup sekarang, dan mereka kebanyakan dite Jenis kelamin hewan ini terpisah.
2. Bintang
laut tidak memiliki rangka yang mampu membantu pergerakan.
3. Rangka
mereka berfungsi sebagai perlindungan.
5. Mereka
bergantung kepadakaki tabung yang terletak di bagian ventral lengan bintang ular, yang
berfungsi untuk pergerakan dan membantu makan.
6. Beberapa lengan (5 atau
dikalikandengan 5) memancar dari badan pusat.
7. Mulut dan anus berdekatan di
bawah.
8. Anus adalah pusat dari disk
bersama-sama dengan asupan air (madreporite).
9. Permukaan atas sering sangat berwarna-warni.
10. Menit struktur menjepit-seperti
yangdisebutpedicellaria hadir. Struktur Ini memastikan bahwa permukaan lengan
tinggal bebasdari ganggang. Bawah ini sering warna lebih terang.
11.
Ada beberapa bintanglaut yang memiliki 6 atau 7 senjata, untuk
luzonicus Echinastercontoh atau Protoreaster, beberapa bahkan lebih seperti
bintang laut Peri-bersenjata(Coscinasterias calamaria). Lain biasanya memiliki
5 lengan namun sekarangmemiliki lengan lebih, karena setelah cedera lengan dan
tumbuh dibagi menjadi dualengan.Ekologi dan berbagai bintang lautBintang laut
ini hidup di mana-mana di terumbu karang dan pada pasir atau batu.
Bentuk bintang laut
Bintang
laut ini mempunyai banyak lengan yang jumlahnya beragam. Ada yang hanya sembilan
batang dan ada yang sampai 23 batang jumlahnya. Tetapi kebanyakan jumlah
lengannya antara 14 sampai 17 batang. Diameter terbesar mencapai 60 cm.
Permukaan aboral ditutupi oleh duri-duri,
sehingga hewan ini dinamakan mahkota duri atau duri seribu. Spesimen berukuran
diameter 30 cm mempunyai duri-duri kuat rata-rata panjangnya 2 cm. Kulit yang
melapisi duri-duri tersebut mengandung bahan berbisa dan jika hewan ini
terinjak kaki telanjang dapat menyebabkan sakit sekali dan bahkan menyebabkan
muntah-muntah. Warna tubuh bintang laut ini menarik, biasanya ujung duri
berwarna kemerahmerahan atau oranye sedangkan permukaan lengan berwarna abu-abu
kebiru biruan. Jika hewan ini berada ditengah-tengah karang hidup bersamabiota lain yang berada di sekitarnya,
orang-orang yang tidak biasa mengamatinya susah untuk menemukannya karena warna
bulu seribu tersebut berbaur dengan warna lingkungan sekitarnya.
B.Taksonomi
dan Morfologi
1. Kingdom :Animalia
2. Filum :Echinodermata
3. Kelas :Asteroidea
4. Ordo : Pisces
5. Famili :-
6. Genus :Asterias
7. Spesies : Asterias forbesi
Bintang laut planci memiliki Genus terdiri atas tiga spesies, dua spesies lainnya adalah :
1. A. ellisi merupakan bintang laut pemakan karang yang populasinya
sangat jarang, hanya dilaporkan di Filippina.
2. A.
bervipinnus adalah bintang laut pemakan detritus (sampah organic).
Ketiga spesies tersebut mempunyai genetik yang sangat mirip sehingga
kadang terjadi hibrid di antara mereka. Di dalam evolusi, A. planci berasal
dari A. brevipinnus yang mendapatkan kemampuan untuk memakan karang.
Bintang laut A. planci memiliki nama Indonesia sebagai terjemahan dari nama Inggrisnya ‘mahkota duri’ atau ‘mahkota berduri’. Menyebut atau menulis nama lengkap ‘bintang laut mahkota duri’ dianggap terlalu panjang, maka penulis mengusulkan digunakan nama kependekannya saja ‘BLMD’. Didalam komunikasi ilmiah berbahasa Inggris, para peneliti menggunakan nama ‘COT’ kependekan dari ‘crown of thorns’, sebagai pengganti A. planci. Di luar Indonesia, A. planci mempunyai nama lokal ‘alamea’ (Tonga, Samoa), ‘bula’ (Fiji) dan ‘rrusech’ (Palau).
Bintang laut A. planci memiliki nama Indonesia sebagai terjemahan dari nama Inggrisnya ‘mahkota duri’ atau ‘mahkota berduri’. Menyebut atau menulis nama lengkap ‘bintang laut mahkota duri’ dianggap terlalu panjang, maka penulis mengusulkan digunakan nama kependekannya saja ‘BLMD’. Didalam komunikasi ilmiah berbahasa Inggris, para peneliti menggunakan nama ‘COT’ kependekan dari ‘crown of thorns’, sebagai pengganti A. planci. Di luar Indonesia, A. planci mempunyai nama lokal ‘alamea’ (Tonga, Samoa), ‘bula’ (Fiji) dan ‘rrusech’ (Palau).
Struktur tubuh A. planci sama dengan
struktur umum dari Asteroidea, yaitu
a. Badan berbentuk
radial simetris, dengan tubuh mirip cakram bersumbu oral dan aboral yang mempunyai
lengan-lengan.
b. Bagian oral
(mulut) menghadap ke bawah sedangkan bagian aboral menghadap ke atas. Di bagian
aboral terdapat madreporit dan anus.
c. Lubang madreporit
berjumlah 6-13, sedangkan lubang anus berjumlah 1-6 buah. Bintang laut A.
planci mempunyai lengan antara 8-21 buah. Duri-duri yang beracun berukuran 2-4
cm menghiasi permukaan aboral tubuh cakram dan lengan-lengannya.
Warna tubuh A. planci dapat bervariasi
antar lokasi. Di perairan Thailand dan Maladewa (Maldive) warna tubuh biru
keunguan, di GBR berwarna merah dan kelabu, sedangkan di Hawaii. Dan
sebagainya.
C. Reproduksi Bintang Laut
Bintang laut dapat
bereproduksi dengan cara berikut ini :
2. Dalam 10 menit
hewan jantan mulai membuahi si betina. Proses ini bisa menyebabkan air di
sekitarnya berwarna putih seperti susu.
3. Dari beberapa
jantan yang membuahinya, hanya terlihat seekor betina yang dibuahi. Ia berada
pada jarak lebih dari 1 m dari jantannya.
4. Telur tertuangkan
dan mengalir terus menerus dari beberapa gonopora ke dalam air dan langsung
disebar oleh arus air.
5. Hewan ini melepaskan
sel kelamin ke air dan hasil pembuahannya akan tumbuh menjadi larva mikroskopis
yang lengannya bersillia, disebut pluteus. Pleteus kemudian mengalami
metamorfosis menjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang
ular.mukan pada kedalaman lebih dari 500 meter (1.620 kaki).
Catatan :
Perkembang-biakan mahkota duri terjadi
melalui sederetan perkembangan larva yang planktonik. Gonad hewan ini berwarna kuning, meskipun gonad
jantan agak lebih pucat. Pada puncak musim perkelaminan, gonad berukuran besar
dan mengisi seluruh volume tubuh. Seekor bintang laut betina yang matang telur
rata-rata diperkirakan berisi antara 12 juta dan 24 juta butir telur. Cara
memijah adalah dengan mengangkat lengan dan menggoyang-goyangkannya. Dalam 10
menit hewan jantan mulai berpijah yang menyebabkan air di sekitarnya berwarna
putih seperti susu. Dari beberapa jantan yang memijah, hanya terlihat seekor
betina yang memijah. Ia berada pada jarak lebih dari 1 m dari jantan-jantan
yang memijah. Telur tertuangkan dan mengalir terus menerus dari beberapa gonopora ke dalam air dan langsung disebar oleh arus
air. Pemijahan kedua kelamin hewan itu berlanngsung sekitar 30 menit.
D.Alat
pencernaan
Alat-alat pencernaan makanan terdapat dalam
bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung
yang berbentuk kantong. Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekeliling mulut
terdapat rahang yang berupa 5 kelompok lempeng kapur.Makanan dipegang dengan
satu atau lebih lengannya, kemudian dihentakkan dan dengan bantuan tentakel
dimasukkan ke mulut. Sesudah dicerna, bahan-bahan yang tidak tercerna dibuang
ke luar melalui mulutnya.
ü Sistem pencernaan terdiri
dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
ü Sistem ekskresi tidak ada.Pertukaran gas
terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit.
ü Sistem sirkulasi belum berkembang baik.
E. Cara Hidup
Bintang laut dan persebaran.
Cara
Hidup dan perkembangbiakan bintang laut
Teman-teman
tahu cara makan bintang laut? Kalau belum berikut cara makan Bintang laut : Kantung
gastrik (gasteric sac) dibalikkan
melalui mulut dan dibentangkan di atas koenosark (coenosarc). Enzim di dalam duh atau cairan pencernaan
secepatnya melarutkan jaringan karang dan fragmen-fragmen yang sebagian telah
dicerna kemudian diserap melalui perut. Proses makan ini terjadi beberapa jam.
Kaki tabung tidak ikut berperan dalam proses ini. Bintang laut ini makan semua
jenis karang hermatipik (hermatypic corals) , walaupun kadang-kadang
diketahui mereka juga memakan hewan Alcyonaria , dan bahkan juga sisa otot
pengikat kima yang sudah mati. Sedangkan sebab kematian kima ini tidak
diketahui.
Sebaran: Habitat bintang laut ini adalah di
terumbu karang, terutama di lereng terumbu pada kedalaman 2 sampai 6 m. Ada
yang ditemukan di paparan terumbu yang terbuka pada saat air surut dan ada yang
ditemukan di terumbu karang hidup pada kedalaman 33 m. Di Great
Barrier Reef, Australia, hewan ini dijumpai di semua kedalaman yang
tidakmelebihi 60 m.
F. Peranan Bintang laut
Bintang laut
yang tersedia di bumi nusantara ini ternyata bisa digunakan untuk mengobati
sakit asma.Demikian hasil riset ilmnuwan dilondon yang bisa menjadi referensi
bagi kita. Penyakit asma selama ini diketahui belum ada
obat yang bisa menyembuhkannya, begitu pula dengan radang sendi atau arthritis.
Tapi studi terbaru dari ilmuwan kelautan menunjukkan bahwa bintang laut bisa
menjadi obat untuk penderita asma dan radang sendi.
Sebuah tim
peneliti dari Scottish Association for Marine Science telah mempelajari
substansi atau bahan berlendir yang melapisi tubuh bintang laut
berduri.Peneliti menemukan bahwa bahan licin pada bintang laut lebih baik dari
Teflon untuk menghentikan puing-puing menempel pada tubuh bintang laut,
sehingga bisa menjaga kebersihannya.
Dan peneliti
percaya bahwa bahan tidak lengket ini dapat dijadikan senjata baru yang penting
untuk mengobati penyakit inflamasi atau peradangan seperti asma
dan radang sendi.Penyakit peradangan seperti asma dan radang sendi merupakan
kondisi yang terjadi ketika respon alami tubuh terhadap infeksi dipercepat
diluar kendali.
Hal ini
membuat sel darah putih (leukosit) yang bertugas memerangi infeksi mulai
menumpuk di pembuluh darah dan menempel pada sisi-sisinya, sehingga dapat menyebabkan
kerusakan jaringan.
Lendir bintang
laut dapat digunakan untuk melapisi pembuluh darah yang akan membiarkan sel
darah putih mengalir dengan mudah, sel-sel darah putih harus tetap mengalir
pada pembuluh darah. Jadi tim peneliti mulai mempelajari bagaimana lendir
bintang laut dapat mengatasi hal ini dan mencegah terjadinya peradangan pada
tubuh manusia.
Ini dapat
mengurangi jumlah obat yang harus diminum pasien asma dan radang sendi, yang
sering memiliki efek samping yang tidak diinginkan,
bintang
laut sangat efektif dan telah banyak membantu pengobatan manusia.
Namun,
bintang laut sering dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan
kerang laut karena merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut.
G. Cara Hidup Bintang Laut
Hewan-hewan yang hidup bersimbiosis
dengan karang dapat membantu karang mempertahankan diri dari pemangsaan A.
planci. Sebagian besar karang bercabang mempunyai simbion (rekan simbiosis),
terutama pada famili Acroporidae dan Pocilloporidae. Simbion karang tersebut
meliputi ikan gobi, udang-udangan, dan kepiting. Pratchet (2001) menggunakan
eksperimen untuk menentukan simbion mana yang paling membantu karang dalam
menghadapi pemangsaan A. planci pada enam spesies karang. Dia melaporkan bahwa
diantara keenam karang tersebut A. planci paling banyak memangsa Acropora
gemmifera. Ketika simbion karang dihilangkan, A. planci tidak mempunyai
preferensi jenis karang di dalam pemangsaan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kehadiran simbion mempengaruhi preferensi pemangsaan A. planci. Diantara
simbion karang yang diuji, kepiting Trapezia terbukti sangat penting untuk
melawan pemangsaan A. planci.
Hingga saat ini, belum ada pesaing (competitor) A. planci dalam memangsa karang. Pemangsa karang lain yang ganas adalah siput Drupella spp. (Muricidae). Tetapi kedua pembunuh utama karang tersebut belum pernah dilaporkan melakukan pemangsaan massal yang besar secara bersama-sama.
Hingga saat ini, belum ada pesaing (competitor) A. planci dalam memangsa karang. Pemangsa karang lain yang ganas adalah siput Drupella spp. (Muricidae). Tetapi kedua pembunuh utama karang tersebut belum pernah dilaporkan melakukan pemangsaan massal yang besar secara bersama-sama.
H. Hal Yang Menarik dari Bintang Laut
1)
Warnanya yang
menarik
2)
Bentuknya yang
unik seperti bintang
3)
Perananya yang
dapat menjadi obat asma, dan peradangan.
Thanks for infomation.
BalasHapusmbak yang ophiuroidea gak ada ya ?
BalasHapusThanks for info ya
BalasHapusJangan lupa kunjungi website kami juga https://bit.ly/2O8CWwZ